Sabtu, 24 Maret 2012

BROSS UNIK satu-satunya di dunia

Sebuah usaha bross berbahan dasar biji trembesi.

LATAR BELAKANG USAHA
Menurut Sastra Pradja (1989) Indonesia memiliki keaneka ragaman jenis yang kaya. Taksiran jumlah jenis kelompok utama makhluk hidup terutama flora adalah sebagai berikut tumbuhan biji 25000 jenis, paku-pakuan 1250 jenis, lumut 7500 jenis, ganggang 7800 jenis, jamur 72000 jenis, bakteri dan ganggang biru 300 jenis. Trembesi  (Samanea saman) atau yang biasa disebut dengan Rain Tree merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar di seluruh daerah tropik, termasuk di Indonesia. Pohon trembesi digunakan sebagai tumbuhan peneduh yang biasanya ditanam di pinggir jalan dengan tujuan untuk mengurangi polusi udara. Namun, keberadaan pohon ini terkadang menyebabkan area di sekitarnya menjadi kotor dikarenakan daun dan buah trembesi berjatuhan tanpa ada yang memanfaatkan. 

Akhir-akhir ini, pemerintah Indonesia dalam rangka gerakan one man one tree menggalakkan penanaman pohon Trembesi di seluruh wilayah Indonesia karena menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup (Menneg LH) Gusti Muhammad Hatta diyakini dari satu batang Trembesi dewasa mampu menyerap 28 ton karbondioksida (CO2) pertahunnya (Harian Sumatra Utara, 2010). Hal tersebut secara otomatis akan menambah jumlah pohon trembesi di Indonesia. Trembesi banyak tumbuh di pinggir jalan sebagai pohon peneduh, selain itu, tumbuhan ini juga tumbuh banyak di sekitar Kampus C Universitas Airlangga, terutama di sekitar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Sains dan Teknologi, dan Auditorium. Trembesi merupakan tanaman yang dapat hidup di tempat kering tetapi juga bisa hidup dengan baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Kita bisa menemukan tanaman ini di kota-kota besar sebagai komunitas pohon RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan banyak terdapat di daerah Wonogiri dan hutan-hutan Sumatera. 

Produk yang dapat dihasilkan tanaman ini diantaranya ialah kayu dan biji. Pemanfaatan Rain Tree di Indonesia hanya digunakan sebagai pala, pengganti kecambah, pelindung jalan, dan hutan kota. Padahal pemanfaatan Rain Tree bisa lebih luas. Kayu Rain Tree bisa dikembangkan sebagai kayu industri atau komersial yang mempunyai karakteristik tekstur kayu yang lebih lembut, terang dan kuat. Rain Tree dapat digunakan untuk furniture, bahan dasar kerajinan mangkok, dan hiasan untuk interior rumah, sedangkan biji-bijinya belum dimanfaatkan secara optimal. Di pedesaan umumnya biji trembesi digunakan sebagai alternatif bahan baku pembuatan tempe, namun pemanfaatan tersebut belum diketahui oleh masyarakat luas sehingga belum bisa menambah nilai jual biji pohon trembesi. 

Berlatar belakang masalah di atas, kami berupaya untuk mengoptimalkan manfaat dan meningkatkan nilai jual biji trembesi dengan menjadikan biji trembesi sebagai bahan baku pembuatan bros. Selain itu, dengan pemanfaatana biji trembesi ini akan membantu mengurangi sampah yang berserakan di pinggir jalan sehingga polusi lingkungan dapat dikurangi. Kami berinisiatif dalam pembuatan bros karena perempuan Indonesia kebanyakan menggemari tren pakaian yang menggunakan bros sebagai hiasan atau aksesoris. Biji trembesi ini akan kami olah menjadi berbagi macam bentuk bros dengan mengunggulkan keunikan warna dan bentuk alami biji trembesi sehingga diharapkan usaha bros ini akan diminati semua lapisan masyarakat. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar